PRINSIP PRINSIP DESAIN GRAFIS
1. Keseimbangan (balance)
Seperti halnya manusia yang membutuhkan keseimbangan hidup, keseimbangan juga diperlukan dalam karya desain grafis. Jika suatu desain tidak memenuhi prinsip keseimbangan maka akan terasa ada kejanggalan pada desain tersebut. Dalam desain grafis, keseimbangan berarti pembagian sama berat, baik secara visual maupun optis. Keseimbangan diperlukan agar tercipta desain yang komunikatif dan memenuhi rasa estetika yang mantab. Terdapat dua keseimbangan yaitu:Keseimbangan formal (formal balance)
Keseimbangan yang dicapai dengan meletakkan elemen yang mempunyai bobot visual yang sama secara simetris. Misalnya unsur dengan bentuk dan ukuran yang sama diletakkan dengan jarak yang sama pula. Kesan yang dihasilkan dari keseimbangan formal yaitu resmi, konservatif, dan stabil.![]() |
Desain: Victor Manuel Santos Gally |
Keseimbangan informal (informal balance)
Penempatan elemen desain yang bentuk, ukuran, dan jaraknya tidak sama namun terlihat seimbang. Keseimbangan formal atau asimetris menciptakan kesain tidak resmi, dinamis, dan variatif. Berbeda dengan keseimbangan formal yang cenderung terpusat ke tengah, melalui keseimbangan informal, audiens diajak untuk menjelajahi setiap elemen visual yang ada.![]() |
Desain: ilovedust |
2. Penekanan (emphasis)
Dalam penyampaian pesan melalui desain, terdapat informasi yang perlu diutamakan atau lebih penting dibandingkan informasi lainnya. Untuk itu, diperlukan penekanan melalui unsur-unsur visual. Penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya dengan penggunaan ukuran huruf yang lebih tebal, besar, warna yang mencolok atau kontras, ukuran gambar/ilustrasi yang besar, arah atau pergerakan bidang dan lainnya.Istilah lain dari penekanan yaitu focal point ataucenter of interest yaitu penonjolan salah satu elemen visual untuk menarik perhatian audiens. Penekanan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu kontras, isolasi, dan penempatan objek. Satu hal yang harus diingat, penonjolan tidak diterapkan pada semua elemen visual yang ada, hanya elemen yang memuat informasi paling penting saja. Hal itu untuk menghindari kesan crowded karena semua elemen visual ditekankan.
![]() |
Desain: Arzu Bodur |
3. Proporsi (proportion)
Proporsi adalah perbandingan dimensi atau distribusi bentuk yang merupakan hubungan dalam skala antara satu elemen dengan lainnya atau antara semua objek dengan salah satu bagiannya. Perbedaan proporsi dalam sebuah komposisi dapat menciptakan bobot dan kedalaman visual.![]() |
Desain: Valerie Pettis |
Baca juga: Kreasi Desain Huruf sebagai Gambar yang Menarik
4. Irama (rhythm)
Irama merupakan pengulangan unsur visual dengan jarak tertentu yang menciptakan pola atau tekstur pada desain. Irama dapat diciptakan dengan repetisi dan variasi. Repetisi adalah penyusunan unsur visual yang diulang-ulang secara konsisten. Sedangkan variasi pengulangan unsur visual yang disertai dengan perubahan ukuran, bentuk, posisi. Terdapat beberapa jenis irama yaitu:Regular rhythm
Elemen visual yang disusun secara berulang dengan kesamaan bentuk, ukuran, dan jarak.![]() |
Desain: Adrian Dewisme |
Flowing rhythm
Irama visual yang menciptakan kesan pergerakan (sense of movement) dan terlihat organis.![]() |
Desain: LeBo Ye |
Progressive rhythm
Irama visual yang menunjukkan urutan bentuk melalui langkah yang progresif.![]() |
Desain: C&G Partners |
![]() |
Desain: Sara Gironi Carnevale |
5. Kesatuan (unity)
Kesatuan merupakan keteraturan tatanan antara satu elemen grafis dengan yang lainnya yang menciptakan keselarasan dan keserasian. Bidang atau bentuk yang sama membuat desain terlihat stabil dan menciptakan keserasian. Namun seringkali desain akan terlihat monoton apabila terlalu banyak kesamaan unsur grafis.Desain akan terlihat lebih menarik, dinamis, dan tidak monoton ketika menampilkan adanya sedikit perubahan unsur-unsur grafis. Misalnya perubahan ukuran dan volume bidang, jenis huruf atau penambahan warna yang dapat menambah atau mengurangi berat objek. Dengan adanya perubahan kemiripan objek maka desain akan terlihat lebih bervariasi.
![]() |
Desain: Meta Design |
Comments
Post a Comment